ARTI LAMBANG SWASTIKA
Swastika merupakan suatu lambang/simbol kesejahteraan, ketentraman, dan
kedamaian dalam Agama Hindu. Perkataan Swastika berasal dari kata:
Su = yang artinya baik, selamat
Asti = adalah,
Ka = yang membentuk kata sifat
Jadi,
Swastika berarti : Semoga selalu
dalam lindungan Hyang Widhi Wasa.
Bentuk asli dari Swastika adalah dua garis melintang yang sama
tengah di Bali garis seperti itu disebut
dengan “Tampak Dara”, yang juga berarti lambang keselamatan / kesejahteraan. Dari
bentuk Padma (teratai), berdaun bungan delapan (Astadala), yang dipakai dasar
keharmonisan Alam, kesucian dan kedamaian abadi. Padmasana baik sebagai alat
upacara maupun sebagai bangunan suci dan doa mantra itu selalu dijadikan media
bagi umat Hindu di dalam mengkongkritkan keyakinannya pada waktu melakukan
pemujaan dan sembah baktinya keakhirat Tuhan Yang Maha Kuasa (Hyang Widhi Wasa)
yang kesemuanya itu hanya berpusat kepada beliau saja. Disamping itu juga umat
Hindu sangat perasa sekali, dan ingin mewujudkan pengertian keyakinan serta
perasaannya itu secara kongkrit oleh sebab itu segala sesuatu yang
abstrakberusaha dikongkritkan dalam wujud personifikasi terutama dalam pembutan
banten kita akan dapat lihat bahwa segala yang abstrak itu di wujudkan dengan
berbagai jenis jejaritan.
Swastika (Svastika) adalah lambang keselarasan dan kestabilan perputaran waktu
dalam siklus drama kehidupan di Bhuwana Agung
ini. Karena itu, hendaknyalah disebutkan hidup
di dunia ini selaras dan stabil yang berdasarkan semangat paras - paros
dalam menjaga Tri Hita Karana
sehingga terjalinlah hubungan yang harmonis.
Jadi kalau mau putar, putarlah
simbol swastika itu ke kanan dan putaran tersebut akan menghasilkan nol/kosong
kembali.
Dengan kekosongan yang didapat atau disebut "luang"
dalam eka wara,
hal ini akan kembali mengingatkan kita bahwa "semua ini berawal dari
kekosongan dan lambat laun terciptalah alam ini.
Dengan
Swastika yang bermakna keselarasan kehidupan tersebut secara vertikal maupun
horizontal yang didasari oleh simbol Tapak Dara
sebagai lambang dari Hindu Dharma dengan asta dala yang mengitarinya sehingga tergambarlah keyakinan
kepada Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan beragama.
Dalam perputaran waktu siklus drama kehidupan Bhuwana
Agung tersebut, Swastika juga disebutkan sebagai perlambang 4 jaman yang
disebut dengan Catur
Yuga yang dalam beberapa komentar
artikel "Lambang
Hindu, Swastika" pada kutipan Forum Diskusi Jaringan Hindu Fb
disebutkan keempat jaman tersebut yaitu :
- Kertayuga,
- Tretayuga,
- Dwaparayuga, dan
- Kaliyuga. sebuah jaman yang memerlukan tegaknya hati nurani kembali dalam memelihara kebenaran sehingga terhindar dari prilaku yang penuh dosa.
sumber :
pustaka hindu
sumber : Wijaya,I Gede.1981.Pengantar Agama Hindu.Setia kawan:DENPASAR
http://sejarahharirayahindu.blogspot.co.id/2012/01/swastika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar